Gambaran Al-Qur’an Tentang Metodologi Pengajaran Agama Islam
Secara singkat Metodelogi pendidikan agama adalah : ” segala usaha yang sistematis dan pragmatis untuk mencapai tujuan pendidikan agama, dengan melalui berbagai aktifitas, baik didalam maupun diluar kelas dalam lingkungan sekolah.
Metode Mengajar itu adalah suatu teknik bahan penyampaian bahan pelajaran kepada murid. Ia dimaksudkan agar murid dapat menangkap menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik. Atau dengan kata lain metode pengajaran adalah penyusunan pengajaran yang sesuai dengan daya serap murid, beberapa ayat aal-qur’an yang dapat dijadikan petunjuk dalam membicarakan metode mengajar ini ;
“Semua makna al-Qur’an itu ditanamkan kedalam hati nabi Muhammad saw, dan dengan ucapan nabi muhammad-lah al-Qur’an itu dilafalkan.Apabila makna al-Qur’am itu dibacakan (oleh nabi Muhammmad) maka ikutilah bacaan itu (diujukan kepada sahabat nabi yang hadir sewaktu wahyu turun kepada nabi).
Ayat al-Qur’an ini memberikan gambaran kepada kita tentang metode mengajar dalam suatu proses belajar. Semua bahan pelajran yang hendak diajarkan haruslah dikuasai oleh guru sebaik-baiknya. Metode resitas atau metode pengulangan dapat digunakan.
Ayat Al-qur’an lain menggambarkan.
”Hai Muhammmad ! Bacalah ! dengan menyebut nama Allah Yang menciptakan alam semesta. Ialah yang menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah muhammad, bahwa tuhanmu itu amat mulia, yang mengajar dengan perantara kalam. (Q.S. Al-Alaq).
Secara lahiriyah ayat tersebut memberi suatau petunjuk tentang metode mengajar, bahwa pelajaran yang utama adalah membaca. Di dalam membaca terkandung makna hendak memberikan pengetahuan. Pengetahuan yang mula-mula diketahui oleh manusia ialah nama. Nama adalah simbol pengetahuan permulaan dan dari nama orang dapat membuat pengertian atau konsep ilmu pengetahuan.
Metode Pembelajaran
Pada prinsipnya, metode pengajaran agama sama dengan metode pengajaran ilmu umum, disamping diakui adanya beberapa ciri khusus tersendiri. Pada prinsipnya, metode pengajaran agama sama dengan metode pengajaran ilmu umum, disamping diakui adanya beberapa ciri khusus tersendiri. Menurut Dr.Winarto Surachmad mengemukakan metode mengajar didalam kelas, yaitu :
1) Metode Ceramah
2) Metode Tanya Jawab
3) Metode Diskusi
4) Metode Pemberian tugas belajar / resitasi
5) Metode Demonstrasi dan Eksperimen
6) Metode Bekerja kelompok
7) Metode Sosiodrama dan bermain perminan
8) Metode Karya wisata
9) Metode Drill (Latihan Siap)
10) Metode Sistem regu (Team Teaching)
Desain Pembelajaran
Untuk mempersiapkan dengan matang pengetahuan guru tentang materi pembelajaran yang diajarkan. Guru perlu mepersiapkan metode dan teknik yang tepat disamping guru harus menentukan rumusan indikator pembelajaran dengan baik dan benar
Setelah siswa menerima pelajaran, maka siswa dituntut untuk menyelesaikan evaluasi dari materi yang telah dipelajari, guru mengantarkan terlebih dahulu kepada siswa materi pelajaran yang akan dipahami, proses mengajarkan cara memahami pelajaran disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari.
Dalam setiap pembelajaran guru menggunakan multi metode ceramah yang dibarengi dengan pendekatan pembelajaran, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan
1) Merumuskan tujuan yang hendak dicapai oleh siswa setelah proses ceramah pembelajaran berakhir.
2) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Dalam hal ini guru mempersiapkan dengan matang point-point materi yang akan diajarkan.
3) Mempersiapkan alat bantu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka guru dapat mempersiapkan bagan-bagan mengenai poin-poin materi tersebut. Jika memungkinkan guru dapat mempergunakan alat-alat multimedia seperti komputer beserta focusnya, VCD player dengan TV. Guru juga dapat mempersiapkan film-film yang sesuai dengan materi.
b. Tahap pelaksanaan
Dalam tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan :
1). Langkah Pembukaan
a) Yakinkan bahwa siswa mengetahui dan memahami tujuan yang akan dicapai
b) Guru mengadakan apersepsi sebagai pendahuluan dengan memberikan motivasi agar peserta didik lebih bergairah dalam mengikuti kegiatan belajar mengamalkan hadits tentang persaudaraan antar sesama.
2). Langkah penyajian
a) Jelaskan satu demi satu poin-poin materi yang akan diajarkan, serta dengan ilustrasi-ilustrasi ketika menyampaikan penjelasan tiap-tiap poin
b) Gunakan bahasa Komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa
c) Sajikan materi pembelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat, agar mudah dipahami oleh siswa.
d) Menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa.
e) Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar.
f) Tanggapilah respon siswa dengan segera
g) Pastikan seluruh siswa mampu memahami materi pelajaran
h) Guru menguji setiap siswa dengan secara spontan menunjuk siswa secara acak agar siswa menjelaskan pertanyaan yang dilempar guru dengan baik dan benar
i) Bagikan LKS yang telah dipersiapkan
j) Mintalah siswa untuk mengerjakan
k) Selesai dikerjakan, dikumpulkan kembali untuk dikoreksi.
3). Langkah mengakhiri
a) Membim bing siswa untuk dapat memahami dan mengingat materi pelajaran yang baru disampaikan.
b) Melakukan Evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran yang disampaikan.
Proses Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar dilakukan untuk memantau proses kemajuan dan perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan. Dalam evaluasi hasil pembelajaran terdapat dua jenis penilaian, yakni :
a. Penilaian Proses
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa bagus pemahaman siswa terhadap materi yang teah diajarkan. Dalam hal ini guru dapat menyediakan satu buku khusus bagi setiap siswa yang berisi catatan-catatan harian perkembangan prestasi
b. Penilaian Hasil
Bentuk evaluasi ini untuk mengetahui keberhasilan pelajaran yang tepat untuk materi pembelajaran memahami materi pelajaran adalah tes Obyektif dan Subyektif dengan tehnik lisan/tulis, untuk mengukur kemampuan siswa dalam menerima pelajaran.